Tnda tanda fi'il versi imriti


 وَالْفِعْلُ مَعْرُوْفٌ بِقَدْ وَالسِّيْنِ   وَتَاءِ تَأْنِيْثٍ مَعَ التَّسْكِيْنِ
وَتَا فَعَلْتَ مُطْلَقًا كَجِئْتَ لِيْ    وَالنُّوْنِ وَالْيَا فِي افْعَلَنَّ وَافْعَلِي

Kalimat fi’il itu memiliki enam tanda, yaitu bisa kemasukan huruf قَدْ,bisa kemasukan huruf sin, bisa kemasukan ta’ ta’nits sakinah (ta’ mati yang menunjukkan muannatsnya fa’il)
Dan bisa kemasukan ta’ fa’il secara mutlak, bisa kemasukan nun taukid (khofifah/tsaqilah), bisa kemasukan ya’ muannats mukhotobah.

Keterangan Versi Percakapan

KELAS KE-EMPAT

Dengan kebiasaan yang sudah berjalan di Madrasah, guru memulai kelas keempat dengan menanyakan materi yang sudah disampaikan pada pertemuan ketiga, kemudian masuk ke materi selanjutnya.


Guru    : Alhamdulillah, untuk hari ini kita akan membahas materi tentang “tanda-tanda kalimat fi’il” dan biar belajar terasa happy jangan lupa senyum yah anak-anak, jangan cemberut aja kayak orang belom makan hehe (senyum guru)…!

Siswa    : He, siap pak (saut siswa)

BACA JUGA : Pengertian Isim fi'il

Guru    : Kemaren bapak kan sudah bilang setiap sesuatu agar mudah di ingat dan mudah dibedakan dengan yang lain biasanya ada tanda-tandanya, termasuk tanda-tanda kalimat isim kemaren ada berapa anak-anak ? masih ingat kan ?

Siswa    : Masih bapak, ada empat, tanwin, i’rob jar, kemasukan huruf  jar dan kemasukan alif dan lam.

Guru    : Lahhh, begitu juga dengan kalimat fi’il juga ada tanda-tandanya, dan tanda-tanda kalimat fi’il sebagai berikut :
1.    Fi’il madhi tanda-tandanya :

a.    Adanya تَأْ تَأْنِيْثْ سَاكِيْنَةْ yaitu ta’ yang menunjukkan kemuannatsannya fa’il

Contoh : قَامَتْ هِنْدٌ : Hindun telah berdiri

b.    Adanya ta’ fa’il yaitu ta’ yang menjadi fa’il secara mutlak baik yang dibaca fathah (menunjukkan mukhotob) atau dibaca kasroh (menunjukkan mukhotobah) atau dibaca dhommah (menunjukkan mutakallim). Contoh :

فَعَلْتَ    : kamu (laki-laki) sudah bekerja
فَعَلْتِ    : kamu (perempuan) sudah bekerja
فَعَلْتُ    : Saya sudah bekerja
c.    Adanya huruf قَدْ
قَدْ yang masuk pada fi’il madhi memiliki tiga makna :

Pertama تَوَقُّعٌ yaitu mengharap-harap terjadinya pekerjaan fa’il. Contoh :
 قَدْ قَدِمَ زَيْدٌ الْيَوْمَ (mudah-mudahan Zaid datang hari ini). 

Kedua تَحْقِيقْ yaitu memperjelas atau menguatkan makna f’il. Contoh :
 قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ (sungguh beruntung orang-orang yang beriman).  

Ketiga تَقْرِيْبُهُ مِنَ الْحَالِ yaitu mendekatkan zaman madhi pada zaman hal. Contoh :
قَدْ وَصَلَ زَيْدٌ (Zaid hamper sampai)

Catatan : fi’il madhi sebelum dimasuki huruf قَدْ mungkin menunjukkan zaman yang jauh (telah) dari zaman hal, atau menunjukkan zaman yang dekat (hampir) dengan zaman hal, tetapi setelah dimasuki قَدْ لِلتَّقْرِيْبِ maka zamannya tertentu menunjukkan zaman madhi yang dekat dengan zaman hal (hampir)


2.    Fi’il mudhori’ tanda-tandanya :

a.    سِينْ تَنْفِيسْ yaitu sin yang keberadaannya khusus masuk pada fi’il mudlori’, guna menjadikan fi’il mudlori’ menunjukkan zaman istiqbal (waktu yang akan datang).
Contoh nih :سَيَرْجِعُ زَيْدٌ  

Lafadz يَرْجِعُ sebelum kemasukan sin artinya mungkin “sedang pulang” atau “akan pulang”, setelah dimasukin سِينْ تَنْفِيسْ maka maknanya dipastikan menjadi “akan pulang”.

b.    سَوْفَ تَسْوِيفْ yaitu sama dengan سِينْ تَنْفِيسْ yaitu saufa yang keberadaannya khusus masuk pada fi’il mudlori’, guna menjadikan fi’il mudlori’ menunjukkan zaman istiqbal (waktu yang akan datang).
Siswa     : Maaf bapak, terus apa bedanya سِينْ تَنْفِيسْ dan سَوْفَ تَسْوِيفْ kok pengertiannya sama ? (Tanya salah satu siswa)

Guru    : oh ya anak-anak kedua-duanya sama hanya saja kalau سِينْ menunjukkan zaman istiqbal dekat, sedangkan سَوْفَ menunjukkan zaman istiqbal jauh (waktunya akan datang dan lebih jauh daripada sin). Artinya….. jika teman-teman ingin fi’il mudhori’ menunjukkan zaman istiqbal dekat, maka tinggal tambahkan sin padanya. Tapi kalau teman-teman ingin fi’il mudhori’ menunjukkan zaman istiqbal jauh, maka tinggal tambahkan saja saufa. Gampang kan anak-anak ? (Tanya guru)

Siswa    : ya ya bapak terima kasih.

Guru    : ok tak lanjut yah tanda tanda fi’il mudhori’, selanjutnya;
c.    Masuknya قَدْ
Masuknya قَدْ pada fi’il mudhori’ memiliki empat makna :
1.    تَحْقِيقْ yaitu memperjelas atau menguatkan makna f’il mudlori’. Contoh : قَدْ يَعْلَمُ اللهُ (sungguh Allah mengetahui).
2.    تَكْثِيرْ yaitu memperbanyak maknanya fi’il mudlori’. Contoh : قَدْ يَتَصَدَّقُ الْجَوَّادُ (orang dermawan sering/banyak sedekah).
3.    تَقْلِيلْ yaitu mempersedikit terjadinya pekerjaan fa’il. Contoh اَلْكَذُوْبُ قَدْ يَصْدِقُ (pembohong terkadang jujur).
4.    تَوَقُّعْ yaitu mengharap-harap terjadinya pekerjaan fa’il. Contoh : قَدْ يَقْدِمُ زَيْدٌ الْيَوْمَ (mudah-mudahan Zaid dating hari ini).
d.    Nun taukid
Nun taukid baik khofifah atau tsaqilah, nun taukid juga merupakan tanda-tanda kalimat fi’il amar. Contoh :
Nun taukid tsaqilah :     يَفْعَلَنَّ     : dia benar-benar sedang bekerja
                                        إِفْعَلَنَّ    : sungguh lakukanlah !
Nun taukid khofifah :    يَفْعَلَنْ     : dia benar-benar sedang bekerja
                                        إِفْعَلَنَّ    : sungguh lakukanlah !

BACA JUGA : Cara Memuta’addikan Fi’il Lazim 

Guru    : Oh ya anak-anak nun taukid itu maksudnya nun yang menguatkan maknanya fi’il (penegasan) jadi maknanya adalah “sungguh”, kalau nun taukid tsaqilah ciri-cirinya nunnya bertasydid kalau nun taukid khofifah nunnya berharokat sukun.

Siswa    : oh ya bapak.

Guru       : selanjutnya…

e.    Ya’ muannats mukhotobah yaitu ya’ yang menunjukkan arti perempuan yang diajak bicara, ya’ ini hanya masuk pada fi’il amar. Contoh :
اِفْعِلِيْ يَا هِنْدُ : lakukanlah wahai Hindun !

Guru    : Alahamdullah ..bapak anggap untuk pertemuan hari ini sudah selesai semoga materi-materi yang bapak sampaikan tidak dilupakan, besok pada pertemuan selanjutnya kita ulas sedikit sebelum ke materi yang baru, dan kita akhiri dengan bacaan doa bersama…
Siswa    : membaca doa bersama

PPSD-PACIRAN-LAMONGAN

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Tnda tanda fi'il versi imriti"

  1. Guru
    Mohon maaf, saya bingung ya muanats mukhatabah termasuk dhamir atau bukan, saya yang pemula sekali, memahami ya muanats mukhatabah dalam fiil amar sebagai penunjuk perempuan yang fungsinya mirip kata ganti (dhamir).
    Tapi sedikit tau saya, dhamir ya, digunakan untuk objek (mutakalim).
    Mohon pencerahanya

    ReplyDelete

hay Shobat Belajar Nahwu Santuy, Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. atau dapat request tema..