lafadz أي


Lafadz أَيْ

Ada dua kedudukan pada lafadz أَيْ
1. أَيْ berupa huruf nida’ (alat yang dibuat memanggil) dan digunakan untuk memanggil objek yang dekat, sedang atau jauh. Cuma sebagian ulama’ nahwu menggunakan lafadz أَيْ cukup sebagai huruf nida’ untuk objek yang dekat, contoh : أَيْ خَالِدٌ تَقَدَّمْ (hai Kholid majulah).

I’rob kalimat “أَيْ huruf nida’, mabni sukun tidak memiliki mahal i’rob. Lafadz خَالِدٌ munada, mabni dlommah, mahal nasab menjadi maf’ul bih dari fi’il nida’ yang dibuang. Lafadz تَقَدَّمْ berupa kalimat fi’il amar, mabni sukun, fa’ilnya berupa dlomir yang tersimpan secara wajib. Kira-kiranya adalah lafadz أَنْتَ”.

2. أَيْ berupa huruf tafsir terhadap lafadz yang mufrodz (huruf yang digunakan untuk menginterpretasikan arti kalimat yang tunggal). Contoh : اِشْتَرَيْتُ عَسْجِدًا أَيْ ذَهَبًا  (saya membeli asjid, maksudnya emas).
Adapun lafadz yang jatuh setelah lafadz أَيْ kedudukannya bisa menjadi athof bayan dari kalimat sebelumnya, atau badal. Menurut ulama Kufah lafadz أَيْ juga bisa menjadi athof nasaq.  

I’rob kalimat “أَيْ huruf tafsir, mabni sukun tidak memiliki mahal i’rob. Lafadz ذَهَبًا sebagai badal dari lafadz عَسْجِدًا, atau sebagai athof bayan, dibaca nashob dengan fathah yang tampak”.
Baca Juga : Lafadz أَمَّا

Atau sebagai tafsir terhadap jumlah sebelumnya, contoh :

وَتَرْمِيْنَنيْ بِالطَّرْفِ، أَيْ أَنْتَ مُذْنِبٌ     وَتَقْلِيْنَنِيْ، لَكِنَّ إِيَاكَ لاَ أَقْلِيْ

مغني اللبيب ج 1 صـ 71-72





PPSD-Paciran-Lamongan

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "lafadz أي"

hay Shobat Belajar Nahwu Santuy, Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. atau dapat request tema..