Macam macam tanwin


Pengertian Tanwin 

اَلَّتنْوِيْنُ هُوَ نُوْنٌ سَاكِنَةٌ تَتْبَعُ أَخِرَ اْلإِسْمِ لَفْظًا وَتُفَارِقُهُ حَظًّا لِغَيْرِ تَوْكِيْدٍ
Tanwin yaitu nun mati yang bertemu dengan akhirnya kalimat isim, yang wujud dalam pengucapan, namun tidak wujud dalam tulisannya yang tidak untuk taukid. 

Contoh : مُحَمَّدٌ جَمِيْلٌ

Macam-macam Tanwin 

1. Tanwin Tamkin
Disebut juga tanwinus shorfi dan tanwin amkaniyah, yaitu tanwin yang bertemu dengan ism-isim yang mu’rob dan munshorif. 
Contoh : زَيْدٌ، رِجَالٌ 
Tanwin ini berfaidah untuk menunjukkan rngannya kalimat isim (karena hanya menunnjukkan pada makna saja disertai dengan zaman) dan untuk menunjukkan kalimat isim menepati pada sifat keisimannya (karena tidak serupa dengan kalimat huruf sehingga dimabnikan dan tidak serupa dengan kalimat fi’il, sehingga dicegah dari tanwin). 

2. Tanwin Tankir 
Yaitu tanwin yang bertemu dengan isim-isim yang mabni, yang berfaidah untuk membedakan antara makrifat dan nakirahnya lafadz. 
Contoh : جَاءَ سِيْبَوَيْهٍ 
Jika halnya lafadz سِيْبَوَيهْ tidak ditanwin maka termasuk isim makrifat dan yang dimaksud Sibaweh yang tertentu, seperti Imam Sibaweh ulama’ nahwu. Jika hanya ditanwin maka termasuk isim nakirah dan yang dimaksaud setiap orang yang bernama Sibaweh. 

3. Tanwn ‘Iwad
Yaitu tanwin yang mengganti perkara lain. Tanwin ‘iwad dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. ‘iwad anil jumlah 
Yaitu tanwi yang bertemu dengan huruf إِذْ, untuk mengganti jumlah setelahnya. Contoh : وَأَنْتُمْ حِيْنَئِذٍ تَنْظُرُوْنَ
(kamu semua ketika sampainya ruh ditenggorokan itu melihatnya )
Tanwin pada lafadz إِذْ itu mengganti jumlah إِذْ بَلَغَتِ الرُّوْحُ الْحُلْقُوْمَ yang dibuang untuk meringkas (ikhtishor) dan untuk memperindah (tahsin).
b. ‘iwad anil ismi
Yaitu tanwin yang bertemu dengan lafadz كُلٌّ  dan sesamanya sebagai ganti dari mudlof ilaih. 
Contoh : كُلٌّ قَائِمٌ asalnya كُلُّ النَّاسِ قَائِمٌ 
  بَعْضٌ قَائِمٌ asalnya بَعْضُ النَّاسِ قَائِمٌ
c. ‘iwad anil harfi
Yaitu tanwin yang bertemu sesamanya lafadz جِوَارٍ dan غَوَاشٍ 

4. Tanwin Muqobalah 
Yaitu tanwin yang bertemu dengan jama’ muannats salim, sebagai perbandingan dari nun yang ada pada jama’ mudzakar salim. 
Contoh : مُسِلِمَاتٌ 
Tanwin pada lafadz ini sebagai bandingan dari nun yang ada pada lafadz مُسِلِمُوْنَ.

5. Tanwin Dhoruroh 
Yaitu tanwin yang bertemu munada (lafadz yang dipanggil)yang mabni, baik yang mabni rofa’ atau nashab.
Contoh : 
Mabni rofa’ : سَلاَمُ اللهُ يَامَطَرٌ عَلَيْهَا  {}  وَلَيْسَ عَلَيْكَ يَا مَطَرٌ السَّلاَمُ
Mabni nashab : يَا عَدِّيًا لَقَدْ وَقَتْكَ الْأَوَاقِيْ 

6. Tanwin Ziyadah 
Dinamakan juga tanwin munasabah, yaitu tanwin yang bertemu isim ghoiru munshorif dengan tujuan untuk penyerasian
Contoh : 
Bacaan Imam Nafi’ سَلاَسِلاً وَأَغْلاَلاً, dengan membaca tanwin pada lafadz سَلاَسِلاً, padahal berupa sighot muntahal jumu’ yang tidak bisa menerima tanwin, hal ini untuk menyerasikan dengan lafadz setelahnya. 

7. Tanwin Taksir
Dinamakan juga tanwin Hamzi, yaitu tanwin yang bertemu sebagian isim yang mabni, yang berfaidah menunjukkan makna banyak. 
Contoh : هَؤُلاَءٍ قَوْمُكَ mereka (orang banyak) adalah kaummu.

8. Tanwin Hikayah
Yaitu : tanwin yang bertemu isim ghoiru munshorif untuk menceritakan/ hikayat aslinya.
Contoh : ضاَرِبَةٌ وَزْنُ فَاعِلَةٌ، مِضْرَبٌ وَزْنُ مِفْعَالٌ
Lafadz مِفْعَالٌ dan فَاعِلَةٌ adalah isim ghoiru munshorif karena memiliki dua illat yaitu alamiyatul jinsi dan ta’nits, kemudian diberi tanwin untuk menghikayahkan mauzunnya lafadz مِضْرَبٌ dan ضاَرِبَةٌ. 

9. Tanwin Taronnum
Yaitu tanwin yang bertemu qofiyah (akhir bait) yang diucapkan karena bertemu huruf illat. 
Contoh : 
أَقِلِّي اللَّوْمَ عَادِلْ وَالْعِتَابَنْ   {}    وَقُوْلِيْ إِنْ أصَبتُ لَقَدْ أَصَابَنْ
Wahai wanita pencela, tinggalkanlah perbuatan mencela (karena ku tidak akan mendengarkan pada suatu yang kau inginkan) yang terbaik bagimu adalah mengakui kebenaran suatu yang aku lakukan.

Lafadzالْعِتَابَنْ   dan أَصَابَنْ asalnya الْعِتَابَا dan أَصَابَا kemudian alif diganti tanwin untuk meninggalkan taronnum (membaguskan dan meliuk-liukkan suara).

10. Tanwin Gholi
Yaitu tanwin yang bertemu Qofiyah Al Muqoyyadah (akhir bait yang huruf akhirnya berupa huruf shohih yang mati).
Contoh : 
وَقَاتِمِ الْأَعْمَاقِ خَاوِى الْمُحْتَرِقَنْ   {}    مُشْتَبِهِ الْإعْلاَمِ لَمَّاعِ الْخَفْقَنْ
Banyak sekali tempat yang tak seorangpun bisa menempuhnya karena banyak keserupaan dan ketidak jelasan. Namun untaku mampu menempuh dan menemukannya. (Ru’bah bin Ujaj)

Lafadz الْمُحْتَرِقَنْ asalnya الْمُحْتَرِقْ, kemudian dimasuki nun lilwazni (untuk menyesuaikan wazan), lalu membutuhkan harokat qof agar selamat dari bertemunya dua huruf yang mati. 

Catatan : 
Tidak semua tanwin bisa masuk pada kalimat isim, ulama’ sepakat ada empat tanwin yang khusus masuk pada kalimat isim, yaitu : tanwin tamkin, tanwin tankir, tanwin iwad dan tanwin muqobalah, dan ada empat tanwin lagi yang kekhususannya masuk pada kalimat isim dipertentangkan oleh para ulama’, yaitu : tanwin dhoruroh, tanwin ziyadah, tanwin taksir dan tanwin hikayah. Namun mengikuti qoul yang rojih, empat tanwin tersebut masuk khusus pada kalimat isim. Sedangkan tanwin taronnum dan gholi, menurut qoul rojih, bisa masuk pada kalimat isim fi’il dan huruf. 

Kawakib Ad-Durriyyah I hal. 8

PPSD-PACIRAN-LAMONGAN

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Macam macam tanwin "

Post a Comment

hay Shobat Belajar Nahwu Santuy, Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. atau dapat request tema..