Tanda tanda kalimat huruf versi percakapan



وَاْلحَرْفُ مَالاَ يَصْلُحُ مَعَهُ دَلِيْلُ اْلاِسْمِ وَلاَدَلِيْلُ اْلفِعْلِ

Kalimat huruf adalah kalimat yang tidak pantas kemasukan tanda-tanda kalimat isim dan tanda tanda kalimat fi’il. Contoh : هَلْ، فِيْ dan لَمْ. 

Penjelasan : 
 ( Sahur )

Fathur membangunkan suhli yang ketiduran diteras rumahnya gara-gara begadang 

Fathur : Ayo Li sahur… udah jam segini..(sambil menepuk nepuk tangan Suhli yang masih molor…)

Suhli : Bentar lagi ndan… (sambil menggosok mata dan berpindah posisi tidur).

Fathur : Ayo cepetan Li.. katanya mau nerusin pembahasan yang kemarin sambil makan sahur. Kalau gk bangun juga tak tinggal lho ya…

Suhli : Eh eh eh tunggu ndan, siap bangun (bergegas bangun sambil sempoyongan)

Merekapun makan sahur sambil berbincang-bincang.

Suhli : Gimana ndan??

Fathur : Ya ayo kita bahas tanda-tanda kalimat huruf, tanda-tanda kalimat isim dan fi’il kan sudah kemaren !

Suhli : Yang jelasin saya apa kamu ndan ?

Fathur : Ya kamu lahh biar adil kan dua-dua..nanti saya bantu lah..hehe

Suhli : He he ok ok.. kita mulai..
Tanda-tanda kalimat huruf ini adalah, kalimat yang tidak pantas dimasuki tanda-tanda kalimat isim dan tanda-tanda kalimat huruf, kemaren kan sudah dijelaskan tanda-tanda kalimat isim sama tanda-
tanda kalimat fi’il. Gimana ndan gempang gi ? (gampang ya: bahasa madura) 

Fathur : Kalau saya sih gampang aja, tapi orang lain belum tentu langsung paham dengan penjelasanmu, apalagi baru belajar nahwu, tambah mbuleet dah..haha (tertawa)

Suhli : Ya terus gimana ndan?

Fathur : Gini aja deh..(mencoba membantu menjelaskan)
Begini aja deh, tanda-tanda atau alamat, itu sebenarnya cuma ada dua. 
Pertama, tanda yang wujud artinya alamatnya ada, seperti alamat-alamat kalimat isim dan alamat fi’il, kemaren yang sudah dijelaskan itu. Semua itu kan tanda-tanda keisimannya atau kefi’ilannya ada alias sudah jelas. Tapi kalau yang satu ini atau alamatnya kalimat huruf, alamatnya adami alias tidak ada.

Suhli : Kok kayak hantu ndan, tidak wujud segala..? (merasa bingung)

Fathur : Ya bukan hantu juga kaliii..

Suhli : Terus kalau tidak ada tanda-tandanya, bagaimana kita mengetahui ini kalimat huruf apa bukan yah?

Fathur : Lah maka dari itu, tanda-tandanya kalimat huruf  yaitu tidak adanya tanda-tanda kalimat isim dan tanda-tanda kalimat huruf pada huruf itu sendiri, atau kalimat huruf itu tidak layak dimasuki tanda-tanda kalimat isim dan fi’il. 
Contoh : هَلْ  (apakah), فِيْ (didalam), لَمْ  (tidak/bukan) Gimana sudah paham kan ?

Suhli : Terus upama kalau ditanya begini “ lafadz هَلْ kalimat apa jawabnya bagaimana ndan ?

Fathur : Kalimat huruf lah. 

Suhli : Tanda-tandanya ?

Fathur : Tanda-tandanya lafadz هَلْ ya tidak pantas atau tidak layak dimasuki tanda-tanda kalimat isim, seperti kemasukan أَلْ, kalau dimasuki ال dibaca اَلْهَلْ lah terus apa artinya ? ya gak jadi pertanyaan lagi..jadi membingungkan. Atau lafadz هَلْ tidak layak kemasukan tanda-tanda kalimat huruf, seperti kemasukan سِينْ dibaca سَهَلْ tambah jadi nama orang “Sahal”. Hahaha. paham kan ? kalau gak paham yah ancen pengen rabi tenan awakmu (bahasa jawa: ingin nikah).

Suhli : Paham paham ndan (tersipu malu)

Fathur : Wah sampek gak selesai-selesai makannya. Sudah mau imsak tidak kerasa..

Suhli : Kan yang penting belum adzan ndan..eman-eman rokoknya…hehe

Fathur : Yang dipikir rokokkk aja awas pas adzan rokoan… ! ya udah aku duluan persiapan sholat. Jangan lupa nyusul..!

Suhli : He, siap ndan !


PPSD-Paciran-Lamongan

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Tanda tanda kalimat huruf versi percakapan"

hay Shobat Belajar Nahwu Santuy, Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan. atau dapat request tema..